MENU
SISTEM POIN MAHASISWA
Kategori
1
Login
Home
Kategori
1
"Stop Insecure, Saatnya Reflect on yourself" Oleh Jalalludin
Dipublikasikan tanggal 21-12-2021 pukul 14:44
Perlu diingat, merasa insecure dapat memicu seseorang untuk menjadi orang lain karena demi menyembunyikan kekurangan diri sendiri. Kata insecure biasa terucap tanpa disadari ketika melihat orang yang cantik, lebih ganteng bahkan yang lebih pintar. Menurut Rahmah (2020) bahwa perasaan insecure ini tergantung pada konteks maupun situasi tertentu yang dapat menyebabkan stres bahkan bisa menimbulkan depresi. Sebenarnya, memiliki rasa insecure perlu tetapi harus dengan tujuan untuk memotivasi diri sendiri terhadap capaian orang lain sehingga memicu dalam membangkitkan semangat dengan maksud untuk mencapai target yang sudah dituju dan menurut kita serta sebagian orang adalah sesuatu yang mengagumkan. Namun, apabila merasa insecure terus berkelanjutan maka dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri dan cenderung tidak ingin mengenal diri sendiri. Pandangan yang sangat mengerikan yaitu “Keadilan sosial bagi yang good looking” dapat disimpulkan bahwa segala hal yang tampak cantik atau ganteng diluar walau melakukan suatu kesalahan besar orang-orang akan menerimanya. Akhirnya, kebanyakan anak muda berlomba-lomba merawat diri agar bisa di akui di lingkungan sosial maupun di lingkungan luas. Oleh karena itu, banyak orang yang merasa insecure dan bisa saja memiliki sifat konsumtif karena memaksa diri dan tidak sabar untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Padahal sudah dikatakan dalam Al-Qur’an bahwa setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan masing – masing. Sifat insecure harusnya menjadi pendorong bukan menjadi penghambat dalam bergaul maupun mencapai target yang sudah diangan – angankan untuk diwujudkan menjadi nyata. Sifat insecure tidak boleh terus dibiarkan, bahkan harus diwaspadai oleh orang tua agar anak – anak sedini mungkin jangan merasa insecure demi menjaga kesehatan mental dan menumbuhkan percaya diri. Untuk bisa mengurangi rasa insecure dalam diri kita memang sangat sulit karena ini berkaitan dengan perasaan. Perasaan setiap orang berbeda-beda tergantung bagaimana individu menangkap suatu hal. Bisa saja kita mencoba untuk lebih mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Tuhan, lebih melihat kelebihan – kelebihan yang ada pada diri kita walaupun hanya hal kecil saja, menutup mata jika kita melihat hal-hal yang akan menambah rasa insecure kita, menutup telinga dari perkataan-perkataan orang sekitar yang menghina fisik atau warna kulit kita, belajar untuk tidak peduli perkataan orang lain dan menyibukkan diri pada hal-hal yang kita sukai, tapi kita tetap harus merawat diri kita sebagai bentuk menghargai ciptaan-Nya. Bersyukur terhadap apa yang sudah dimiliki sendiri jauh lebih baik daripada terus – menerus merasa insecure. Insecure malah menjauhkan diri kita dalam reflect on yourself. Meminimalisir terjadinya insecure dengan mengenal diri sendiri atau reflect on yourself, karena semakin mengenal diri sendiri maka semakin kuat dan meningkatkan percaya diri. Menurut Lelboy (2021) menyatakan bahwa gambaran diri merupakam suatu hal yang sangat pokok yang harus dikembangkan dengan seksama pada diri anak-anak sejak dini oleh orang tua. Tingkah laku anak – anak sebenarnya bukan perkara yang mutlak berasal dari kepribadian sendiri melainkan hasil adopsi kebiasaan orang tua sendiri. Pada dasarnya, anak – anak ingin tumbuh layaknya sudah dewasa sehingga mereka berpikir dengan cara jalan terbaik bagi anak – anak untuk mewujudkan, maka mereka meniru orang tuanya entah itu benar ataupun salah. Orang tua harus peka terhadap akibat kata dan contoh perilaku sebagai orang tua pada anak-anak dan harus berusaha keras untuk menolong anak-anak mengembangkan perasaan yang sehat terhadap orang lain. Sekali lagi, jika seorang anak terlalu percaya pada diri sendiri, maka sulit bagi anak itu untuk menghargai anak-anak lain. Anak tersebut akan cenderung untuk memandang rendah orang lain dan berlagak seperti pemimpin dan tidak sabar dalam kebersamaan. Penting juga bagi anak untuk memperhatikan dan menghargai kemampuan dan kelebihan pada diri orang lain. Menurut Joseph (1995) bahwa mengembangkaan kesadaran anak terhadap dirinya sendiri mungkin tampaknya tidak seperti konsep religius, tetapi itu merupakan dasar hubungan anak tersebut dengan yang lainnya. Cara seorang anak berhubungan dengan orang lain benar-benar merupakan bagian dari agamanya. Akibat kesadaran diri secara kodrati dapat menjadi reflect on yourself. Reflect on yourself mencakup mendengarkan diri sendiri dengan meratapi suara tubuh, kalau ada tanda-tanda keletihan atau kesakitan, tanda-tanda hambatan karena rintangan atau pertanda rasa gembira. Apakah kita pernah mendengarkan suara bijaksana dari dalam, yang disebut akal sehat, atau kita biarkan orang lain menenggelamkan itu dalam kompromi? Apa kita juga mendengarkan intuisi kita? Orang yang intim senada seirama dengan dirinya itu dapat mendengarkan suara intuisi dan menanggapinya. Manfaat reflect on yourself yaitu seseorang akan merasa mampu mengelola diri, menerima diri apa adanya, memiliki mental yang tangguh, memiliki integritas diri, mengembangkan kekuatan dan mengatasi kelemahan dengan baik. Adapun tujuan reflect on yourself yaitu bereksistensi secara terus menerus berada dalam proses menjadi diri sendiri. Dengan demikian, seseorang harus dengan lapang dada menerima dirinya sendiri, mengakui segala ketidaksempurnaan di hadapan Tuhan, dan bersedia mengembangkan talenta yang sudah dimiliki maupun dicari. DAFTAR PUSTAKA Joseph F. Girzone. 1995. Siapa Pendidikku? Pegangan ayah-ibu. Jakarta: Penerbit Obor 17. Lelboy, V.K., 2021. Mengenal Diri Sebagai Jalan Menuju Kesucian. Atma Reksa: Jurnal Pastoral dan Kateketik, 4(2), pp.93-100. Rahmah, R.A., 2020. Perasaan Insecure Pada Masa Covid-19 Mengakibatkan Maraknya Orang Menjual Produk Kecantikan.
Artikel Terbaru
"Cerpen Tentang Kehidupan" Oleh Mohamad Irfan Musyafa
"Peralihan Pembelajaran Daring Menuju Luring" Oleh Humman Al-man Imani
"Awan Kelabu" Oleh Dwi Agustina
Kategori Artikel
1
(19)
Yakin ingin Logout?
×
Tekan 'Logout' untuk mengakhiri sesi anda.