"Biru dan Puan" Oleh Wijil Fasih Lisan

Dipublikasikan tanggal 21-12-2021 pukul 15:17

BIRU
biru?, katamu esok petang kau cabut sehelai rambutku saat ku sapu keraguan di hatimu, sejenak menepi di hilir, mengadah atap hijau yang rindang. 
biru?, katamu esok petang kita hitung waktu bersama walau tau tak akan lagi berpisah, terlelap hilang disapu rimbun daun kuning, hingga kita sadar akan menua.
biru?, katamu esok petang kau buka kotak kudapan saat ku tuntun kecil kita berjalan, menahan bahagia melihatnya terjatuh, tertawa, menepuk pipimu menginjak mukaku.
biru?, katamu benar, bahagia sudah penuh, tertutup agar tak tumpah dan tau dimana harus dituang.

PUAN
malam baik ketika murung lusa kemarin yang tak ingin diulangnya..
disaksikan daun-daun gugur jatuh walau tanah enggan menyapa seperti semestinya..
ruas-ruas roda pedati terseret tanpa putar, tergores tajam, tersayat keras..
bilik-bilik tirai ganti bambu tersela-sela saling merapat lalu mengikat sesakkan dada..
sayup-sayup nada angin berlindung di sela-sela langit hingga riuhnya terganti sunyi..
sekali lagi enggan terulang apalagi terbentuk..
puan marahlah, itu marahmu..
tidurlah di ranjang bara nyala berselimut duri kawat.
puan tuntutlah, itu hakmu..
didihkan hatimu hingga luapnya tumpah tak tersisa.
puan bangunlah, esok harimu..
rasakan saat api-api itu padam terganti sejuknya air mata.
puan percaya..
rantai kataku sebatas kata tanpa mengganti makna.
surat maafku sebatas maaf tanpa merubah salah.
lembar janjiku sebatas janji tanpa memberi pasti.
yang abadi hanya dirimu, hadirku akan fana.
yang patut dicinta hanya dirimu, hatiku sebatas waktu.
tuan hanya usaha menutup goresan lama, jika bergeser akan perih, jika terbuka akan kering.
itu pilihanmu, tapi aku memilihmu.

"Biru dan Puan" Oleh Wijil Fasih Lisan

Kategori Artikel

Hubungi Kami

Tentang Kami

"Biru dan Puan" Oleh Wijil Fasih Lisan

Artikel Terbaru

Kategori Artikel

Hubungi Kami

Tentang Kami